• Sel. Jul 1st, 2025

KowantaraNews

Halal Gratis, Warteg Nge-Hits: Tanpa Drama, Cuma Solusi!

Indonesia: Nomor Satu dalam Agama, Nomor Buncit dalam Moral?

ByAdmin

Feb 22, 2025
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com -Indonesia dikenal sebagai negara dengan tingkat religiositas yang sangat tinggi. Hasil survei Pew Research Centre menempatkan Indonesia di peringkat pertama dalam hal pentingnya agama dalam kehidupan sehari-hari dan frekuensi doa harian. Sebanyak 98 persen orang dewasa di Indonesia menganggap agama sebagai bagian penting dalam hidup mereka, sementara 95 persen di antaranya berdoa setiap hari.

Namun, ada paradoks besar yang menyertai fakta ini. Di satu sisi, masyarakat mengklaim diri sebagai religius, tetapi di sisi lain, berbagai persoalan moral, sosial, dan hukum justru menunjukkan degradasi nilai yang mengkhawatirkan. Kasus korupsi yang merajalela, tingkat kesopanan digital yang rendah, serta meningkatnya praktik judi daring menjadi potret buram yang bertolak belakang dengan citra religius bangsa. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah religiositas di Indonesia benar-benar mencerminkan moralitas masyarakatnya?

Religius, tetapi Penuh Korupsi

Transparency International (TI) dalam laporan Corruption Perceptions Index (CPI) 2024 menempatkan Indonesia di peringkat ke-110 dari 180 negara dengan skor 34. Semakin tinggi indeksnya, semakin bersih suatu negara dari korupsi. Sebagai perbandingan, negara-negara seperti Denmark dan Finlandia yang hanya memiliki 10 persen penduduk yang menganggap agama penting justru menduduki posisi teratas dengan indeks CPI masing-masing 90 dan 87.

Fenomena ini menunjukkan bahwa religiositas tidak serta-merta berkorelasi dengan integritas. Di Indonesia, praktik korupsi sudah mengakar dari tingkat elite hingga akar rumput. Mulai dari suap dalam birokrasi, serangan fajar dalam politik, hingga kebiasaan mencontek di sekolah, semuanya menggambarkan budaya yang tidak jujur dan bertentangan dengan nilai-nilai agama yang mengutamakan kejujuran dan keadilan.

Tidak jarang, para pelaku korupsi justru datang dari kalangan yang menampilkan citra religius. Banyak pejabat yang menggunakan simbol keagamaan dalam kehidupan publiknya, tetapi di balik itu justru terjerat dalam kasus korupsi besar-besaran. Hal ini semakin memperparah ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemimpin dan institusi negara.

Baca juga : Dana Desa Dikunci! Otonomi Desa Terancam demi Makan Bergizi Gratis?

Baca juga : Anak Muda Berbondong-bondong ke Luar Negeri, Indonesia Krisis Harapan?

Baca juga : Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Solusi Nutrisi dan Kebersamaan di Sekolah

Kesopanan Digital yang Kian Tergerus

Selain korupsi, degradasi moral juga tampak dalam perilaku masyarakat di dunia maya. Microsoft dalam laporan Digital Civility Index (DCI) 2021 menempatkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat kesopanan digital terendah di Asia. Fenomena seperti perundungan siber (cyberbullying), penyebaran hoaks, trolling, hingga ujaran kebencian menjadi hal yang lumrah di media sosial.

Ironisnya, banyak pelaku ujaran kebencian di internet berasal dari kelompok yang secara kasat mata tampak religius. Banyak yang dengan mudah mencaci maki, menghakimi, dan bahkan mengancam orang lain dengan dalih membela agama. Fenomena ini menunjukkan bahwa religiositas hanya sebatas simbol tanpa substansi moral yang sebenarnya.

Keadaan ini semakin diperburuk dengan maraknya intoleransi di dunia nyata. Beberapa kasus persekusi terhadap kelompok tertentu, baik berdasarkan agama, suku, maupun orientasi politik, menunjukkan bahwa nilai-nilai kasih sayang dan toleransi yang diajarkan dalam agama belum benar-benar tertanam dalam masyarakat.

Judi Daring: Kecanduan Baru yang Menghancurkan

Salah satu fenomena yang mencerminkan semakin pudarnya nilai moral dalam masyarakat Indonesia adalah meningkatnya praktik judi daring. Laporan Drone Emprit mencatat bahwa Indonesia menempati peringkat pertama sebagai negara dengan jumlah pemain judi daring terbanyak di dunia, mencapai lebih dari 200 ribu pemain aktif. Jumlah ini jauh melampaui negara lain seperti Kamboja yang berada di urutan kedua dengan 26 ribu pemain.

Nilai transaksi judi daring di Indonesia mencapai Rp 600 triliun per Maret 2024. Kecanduan judi daring tidak hanya menguras kantong para pemainnya, tetapi juga menghancurkan kehidupan sosial dan ekonomi mereka. Banyak orang terjerat utang, kehilangan pekerjaan, dan bahkan berakhir dengan tindakan kriminal atau bunuh diri akibat tekanan ekonomi yang dihadapi.

Judi daring menjadi bukti lain bahwa nilai-nilai agama belum sepenuhnya membentuk karakter masyarakat. Padahal, hampir semua agama melarang praktik perjudian karena dampaknya yang destruktif. Namun, kenyataannya, masyarakat masih tergoda untuk mencari jalan pintas demi mendapatkan keuntungan instan, meskipun harus melanggar norma agama dan hukum.

Simbol Tanpa Substansi: Agama yang Hanya di Bibir

Paradoks antara religiositas dan moralitas ini menunjukkan bahwa bagi sebagian besar masyarakat, agama hanya sebatas simbol atau identitas, bukan sebagai pedoman hidup yang dijalankan dengan penuh kesadaran. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya orang yang menjalankan ritual keagamaan secara rutin tetapi tetap melakukan tindakan yang bertentangan dengan ajaran agamanya.

Misalnya, banyak orang yang rajin beribadah tetapi tidak segan untuk berbuat curang dalam kehidupan sehari-hari. Ada yang mengenakan atribut keagamaan tetapi tetap melakukan tindakan diskriminatif terhadap sesama. Fenomena ini mengarah pada hipokrisi kolektif, di mana agama dijadikan alat legitimasi sosial tanpa benar-benar dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam konteks ini, penting untuk memahami bahwa masalahnya bukan pada agama itu sendiri, melainkan pada cara masyarakat memahami dan menjalankannya. Agama tidak cukup hanya dijadikan sebagai identitas, tetapi harus dihayati sebagai pedoman moral yang membentuk karakter individu dan kolektif.

Membangun Kembali Nilai Luhur Bangsa

Indonesia pernah dikenal sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketimuran, seperti kesopanan, gotong royong, dan kejujuran. Namun, seiring berjalannya waktu, nilai-nilai ini mulai terkikis oleh pragmatisme, individualisme, dan sistem yang sering kali menciptakan ketidakadilan.

Untuk mengembalikan nilai luhur bangsa, diperlukan pendekatan yang komprehensif, baik dari sisi pendidikan, kebijakan, maupun peran komunitas. Pendidikan karakter harus diperkuat sejak usia dini agar generasi mendatang tidak hanya memahami agama sebagai ritual, tetapi juga sebagai prinsip moral dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, penegakan hukum yang tegas dan konsisten juga menjadi kunci dalam mengurangi praktik korupsi dan perjudian. Tanpa sistem yang kuat, religiositas hanya akan menjadi alat manipulasi yang justru merugikan masyarakat luas.

Lebih dari itu, diperlukan kesadaran kolektif untuk menjalankan nilai-nilai agama secara substansial. Agama bukan hanya tentang berapa kali seseorang berdoa dalam sehari atau seberapa sering ia mengunjungi tempat ibadah, tetapi bagaimana nilai-nilai tersebut diterapkan dalam kehidupan sosial. Kejujuran, empati, dan tanggung jawab sosial harus menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas seorang yang religius.

Indonesia memang menjadi negara yang sangat religius jika dilihat dari aspek ritual dan identitas keagamaan. Namun, jika religiositas diukur dari aspek moralitas dan integritas, Indonesia masih berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Kasus korupsi, rendahnya kesopanan digital, serta maraknya judi daring menjadi bukti nyata bahwa agama belum sepenuhnya menjadi pedoman hidup bagi masyarakat.

Jika paradoks ini terus dibiarkan, maka religiositas bangsa akan semakin kehilangan makna. Oleh karena itu, saatnya bagi masyarakat Indonesia untuk kembali merefleksikan makna sejati dari agama dan menjadikannya sebagai landasan moral yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Hanya dengan begitu, Indonesia bisa benar-benar menjadi negara yang tidak hanya religius dalam angka, tetapi juga bermoral dalam tindakan. By Mukroni

Foto Kowantaranews

  • Berita Terkait :

Dana Desa Dikunci! Otonomi Desa Terancam demi Makan Bergizi Gratis?

Anak Muda Berbondong-bondong ke Luar Negeri, Indonesia Krisis Harapan?

Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Solusi Nutrisi dan Kebersamaan di Sekolah

Mangrove, Benteng Gaib Penahan Tsunami dan Penyelamat Umat Manusia

MANGROVE: POHON SAKTI PENJAGA BUMI DARI AMUKAN LAUTAN!

Mangrove: Pohon Ajaib yang Menyembuhkan Bumi dan Mengenyangkan Perut Manusia

Serai Wangi: Pahlawan Tak Terduga untuk Lingkungan yang Terluka!

Mangrove Indonesia: Lumbung Karbon Terbesar yang Menyelamatkan Planet!

Krisis Sputnik Baru: Deepseek Mengancam Hegemoni Teknologi Amerika

Laut Terkunci: Pagar Bambu yang Mengurung Masa Depan Nelayan

Isra Miraj: Langkah Kosmik Menuju Harmoni Multikultural

Retakan Tanah Mengintai: Perlombaan Melawan Waktu di Tengah Ancaman Longsor Pekalongan

Di Balik Obsesi Swasembada Pangan: Lingkungan dan Masyarakat yang Terlupakan

Makan Bergizi Gratis Ngebut! 82,9 Juta Pelajar Siap Disantuni di 2025!

Kemiskinan Menyusut, Tapi Jurang Kesenjangan Kian Menganga!

Jeritan Nelayan: Terjebak di Balik Tembok Laut, Rezeki Kian Terkikis

Menimbang Makna di Balik Perayaan Tahun Baru

Insiden di Mahkamah Internasional: Pengacara Israel Disebut ‘Pembohong’ oleh Pengamat Selama Sidang

Raja Saudi Salman Dirawat karena Radang Paru-paru di Istana Al Salam

Helikopter dalam Konvoi yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh di Azerbaijan Timur

JPMorgan Chase Tarik Investasi dari Elbit Systems di Tengah Tekanan Kampanye Boikot

76 Tahun Nakba: Peringatan Sejarah dan Bencana yang Berkepanjangan di Gaza

Afrika Selatan Menuduh Israel Lakukan Genosida di Gaza di Hadapan Mahkamah Internasional, ini Alasan Adila Hassim

Kontroversi Nat Schwartz: Penyelidikan The New York Times tentang Kekerasan Seksual oleh Hamas dan Implikasinya

Pengarahan Jaksa ICC Karim AA Khan KC kepada Dewan Keamanan PBB mengenai Situasi di Libya: Laporan dan Peta Jalan Menuju Keadilan Berdasarkan Resolusi 1970 (2011)

Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill

Prof. Jeffrey Sachs: Kebijakan Luar Negeri AS Bertentangan dengan Kepentingan Rakyat dan Didasarkan pada Kebohongan Berkelanjutan

Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global

Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden

Thomas Piketty: Barat Harus Memberikan Sanksi kepada Israel Jika Benar-Benar Mendukung Solusi Dua Negara

Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza

Enam Sekutu Amerika Serikat  Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Paul Newman tentang Kebenaran dan Politik Luar Negeri Amerika: “Menciptakan Musuh untuk Membenarkan Perang”

Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”

Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza

Trinity College Cambridge Memutuskan Divestasi dari Perusahaan Senjata Setelah Terungkapnya Investasi Kontroversial

Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru

Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa

Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel

Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina

Munafik atau Ketidakadilan? Politisi Belgia Kritik Keputusan Kontes Lagu Eurovision terkait Israel dan Palestina

Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah

Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global

Jejak Sejarah Esau: Perjalanan di Pegunungan Bani Yas’in dari Bani Jawa dalam Kitab Tarikh Ibnu Khaldun

Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina

Tabassum Menerima Tepuk Tangan Meriah atas Pidato Perpisahan di USC: Perlawanannya Terhadap Genosida Disambut Hangat

Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza

Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time

Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan

Seruan Menteri Luar Negeri Afrika Selatan untuk Penangkapan ICC terhadap PM Israel Netanyahu: Kontroversi dan Implikasi Internasional

Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah

Greta Thunberg Aktivis Iklim Bergabung dalam Protes Ribuan Massa di Eurovision 2024 Malmo: Penolakan Partisipasi Israel dalam Kontes Lagu

Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi

Kontroversi Penyensoran di YouTube: Tuduhan Terhadap Penyensoran Lagu Pro-Palestina Macklemore, ‘Hind’s Hall’

Kontroversi dan Pertanyaan Etis: Investigasi Independen Terhadap Publikasi Artikel dalam New York Times

Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Sekretaris Jenderal PBB Memperingatkan Terhadap Invasi Israel di Rafah dan Potensi Bencana Kemanusiaan

Permintaan Pengacara Belanda kepada ICC untuk Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pejabat Israel

Tujuan  Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah

Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka

Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi

Muslim Muhammadiyah Salurkan Donasi Rp 15 Miliar untuk Palestina: Upaya Mendukung Dalam Krisis dan Pemberdayaan Ekonomi

Proposal Gencatan Senjata Hamas Diterima Meski Israel Menolak, Pasukan Israel Lanjutkan Operasi Militer di Rafah

Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’

Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza

Israel Menutup Kantor Al Jazeera

UC Riverside dan Kelompok Pro-Palestina Mencapai Kesepakatan Damai: Akhir Perkemahan dengan Dialog Konstruktif

Ketegangan Meningkat dalam Perang Israel di Gaza: Tuduhan Netanyahu ‘Menyabotase’ Perundingan Gencatan Senjata

Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan

Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel

Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap

Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme

Dukungan Jeremy Corbyn terhadap Afrika Selatan dalam Kasus Genosida terhadap Israel: Pandangan dan Tanggapan Internasional

Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan

Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme

Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya

Kandidat Presiden dari Partai Hijau Ditangkap dalam Rapat Pro-Palestina: Kisah Kekerasan dan Solidaritas

Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza

Senator Bernie Sanders dan Anggota Partai Demokrat Mendorong Presiden Biden untuk Menghentikan Pengiriman Senjata ke Israel selama Konflik Gaza

Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan

Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang

Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina

Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika

Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah

Perdana Menteri Israel Kritik Protes Pro-Palestina di Kampus Amerika: Sebuah Sorotan Terhadap Kenaikan Antisemitisme

Pengaruh Skema Asli: Teori Kontroversial Profesor Santos tentang Lokasi Sebenarnya Yerusalem dalam ‘Atlantis: The Lost Continent Finally Found’

Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa

Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante

Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica

Mengungkap Misteri Taman Eden: Perjalanan dan Komentar Obadiah dari Bertinoro tentang Misnah dalam Perjalanannya ke Yerusalem

Tantangan Geografis dalam Interpretasi Klasik Kisah Eden: Targum Yerushalmi, Terjemahan Arab, dan Perspektif Nahmadines

Hubungan antara Midrash HaGadol dan Lokasi Eden serta Catatan Buku “Atlantis: The Lost Continent Finally Found” karya Prof. Arysio Santos

Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis

Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel

“Menyuarakan Kebenaran: Dialog Imaginer Rabbi Neturei Karta dengan Jurnalis Kowantaranews.com tentang Konflik Israel-Palestina”

Neturei KARTA” bukanlah nama kota-kota di Indonesia seperti JaKARTA, JogjaKARTA, SuraKARTA, PurwoKERTO, PurwaKARTA, MojoKERTO, KERTOsono, KERTAbesuki” dan lainnya tapi Sebuah Komunitas Yahudi Ortodoks yang Menentang Zionisme Israel

Bulan Ramadhan Tahun ini dan Seterusnya Azan Dikumandangkan 5 Kali Sehari di Salah Satu Kota Terbesar di Amerika Serikat, Kota Minneapolis Negara Bagian Minnesota

Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang

Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina

Ternyata ICJP Menyerukan Pemerintah Inggris untuk Merujuk Israel dan Perdana Menteri Netanyahu ke Pengadilan Kriminal Internasional untuk Kejahatan Perang di Palestina, Sebelum Jadwal Kunjungan Netanyahu 

Siapakah Alvin Bragg?  Jaksa Distrik Manhattan Setingkat Kejaksaan Negeri yang  Menuntut Donald Trump Presiden Amerika Serikat ke-45

Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”

TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK  “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”

Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan  Warisan Budaya Tradisi Uyghur

Selain Beberapa Organisasi Islam, Warga Amerika Serikat Juga  Meminta Pemerintah Indonesia Menolak Timnas Israel U-20

Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB

Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar  Terbang  Menemui  Erdogan

Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar

Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor  Bangunan Ditangkapi

Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya

Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB

Gawat !  Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China

Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia

Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan

Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair

Tegas !  Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina

Rame Dibahas di Medsos “Pegunungan Makkah Telah Ditutupi dengan Tanaman Hijau Setelah Hujan Baru-baru ini”

China  Sebagai Pembunuh Terbanyak  Dalam Sejarah Modern,  Karena Ketidakmampuan dan Kebodohan Pemerintah Komunis Cina,  Tulis Media Luar

Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu

Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat

Ternyata  Angelina Jolie  Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia

Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022

Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan

Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun

Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid

Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan

Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun

Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda

Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa

Ternyata Komunitas Muslim dan Masjid Terbesar di Benua Amerika Selatan Ada Di Negara  Juara Piala Dunia Qatar FIFA 2022 Argentina !

Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)

Mahasiswa Cambridge memecahkan masalah tata bahasa Sansekerta yang membingungkan para sarjana selama berabad-abad

Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *