• Jum. Jun 20th, 2025

KowantaraNews

Halal Gratis, Warteg Nge-Hits: Tanpa Drama, Cuma Solusi!

Dana Desa Dikunci! Otonomi Desa Terancam demi Makan Bergizi Gratis?

ByAdmin

Feb 18, 2025
Petani membawa hasil panen menggunakan traktor di areal persawahan lumbung pangan nasional di Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, 2021. ANTARA/Makna Zaezar
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com Kebijakan alokasi dana desa 2025 yang mewajibkan 20 persen untuk program Makan Bergizi Gratis Presiden Prabowo Subianto menuai pro dan kontra. Di satu sisi, program ini berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dengan mendorong Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menjadi pemasok bahan pangan. Namun, di sisi lain, muncul kekhawatiran bahwa kebijakan ini justru semakin mempersempit ruang gerak otonomi desa dalam mengelola anggaran mereka sendiri.

Kebijakan Baru: Dana Desa untuk Ketahanan Pangan

Peraturan Menteri Desa Nomor 2 Tahun 2024 menegaskan bahwa setiap desa wajib mengalokasikan minimal 20 persen dari dana desa untuk ketahanan pangan. Implementasi kebijakan ini diarahkan pada penyediaan makanan bergizi gratis bagi siswa sekolah. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, menyatakan bahwa kebijakan ini tidak hanya mendukung program nasional tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi desa.

“Bayangkan jika program ini menjangkau 83 juta orang per hari, dibutuhkan 83 juta butir telur. Ini peluang besar bagi desa untuk menjadi pemasok, bukan sekadar penonton,” ujar Yandri saat diwawancara di kantornya, Selasa (4/2/2025).

Dalam skema yang dirancang pemerintah, desa akan diarahkan untuk berpartisipasi aktif dalam rantai pasok pangan program ini melalui BUMDes. Dengan demikian, diharapkan dana desa tidak hanya digunakan sebagai pengeluaran sosial tetapi juga sebagai investasi yang menghidupkan ekonomi lokal.

Baca juga : Anak Muda Berbondong-bondong ke Luar Negeri, Indonesia Krisis Harapan?

Baca juga : Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Solusi Nutrisi dan Kebersamaan di Sekolah

Baca juga : Liang Wenfeng: Jenius AI China yang Mengguncang Dunia dan Mengancam Hegemoni Teknologi AS

Pro dan Kontra: Peluang atau Pembatasan Otonomi Desa?

Sejumlah pihak menyambut baik kebijakan ini, terutama mereka yang melihat potensi besar bagi perekonomian desa. Sekretaris Desa Gembong, Sukrudin, misalnya, mengungkapkan bahwa desanya siap berpartisipasi dan menghidupkan kembali BUMDes yang sebelumnya kurang berkembang.

“Kami melihat ini sebagai kesempatan untuk membangun kembali ekonomi desa. Sebelumnya, kami mencoba beternak lele, tetapi tidak berjalan lancar. Dengan adanya kebijakan ini, kami bisa lebih fokus pada produksi pangan yang dibutuhkan program,” kata Sukrudin.

Namun, di sisi lain, kritik keras datang dari berbagai kalangan yang menilai kebijakan ini justru mempersempit kemandirian desa dalam mengelola anggaran. Peneliti senior The SMERU Research Institute, Muhammad Syukri, menegaskan bahwa sejak awal, desa masih diperlakukan sebagai bagian birokrasi pemerintah daerah, bukan sebagai institusi yang mandiri.

“Aturan pembatasan penggunaan dana desa perlu diubah agar desa lebih berdaya. Setiap tahun, peraturan menteri menetapkan prioritas penggunaan dana desa secara ketat. Seharusnya, aturan ini lebih fleksibel agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat di masing-masing desa,” ujarnya.

Kepala Desa Jatisobo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Triyono, juga mengungkapkan kekhawatirannya. Menurutnya, desa seharusnya diberikan kebebasan lebih dalam mengelola dana sesuai dengan kebutuhan lokal.

“Sejak pandemi Covid-19, ruang bagi desa untuk mandiri menggunakan dana desa semakin sempit. Kami ingin fokus pada pemberdayaan ekonomi, seperti hibah kambing, tetapi tidak bisa optimal karena dananya harus dialokasikan ke bidang lain,” kata Triyono.

Bagi desa-desa yang memiliki permasalahan spesifik, seperti kondisi pertanian yang tidak produktif atau minimnya sumber daya manusia, alokasi dana desa yang terlalu ketat justru bisa menghambat inovasi lokal. Misalnya, di beberapa wilayah yang bergantung pada curah hujan, lahan pertanian sulit berkembang, menyebabkan banyak warga memilih merantau ke kota besar.

“Jika sektor pertanian dan peternakan berkembang, pemuda tak perlu lagi bekerja di kota. Tapi kalau kebijakan ini terlalu mengikat, sulit bagi kami untuk mengembangkan potensi desa,” tambah Triyono.

Earmark: Membantu atau Membatasi?

Sosiolog perdesaan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Ivanovich Agusta, menyoroti praktik earmark atau pengikatan anggaran sejak pandemi Covid-19 yang kini tetap diberlakukan dalam berbagai bentuk. Setelah dana desa diarahkan untuk bantuan langsung tunai (BLT) pada 2020-2022, kini alokasi besar diwajibkan untuk ketahanan pangan.

“Earmark justru membatasi desa. Dana desa milik desa, bukan pemerintah pusat yang mengaturnya secara kaku,” ujarnya.

Ivanovich juga mempertanyakan kebijakan pemblokiran pencairan 20 persen dana desa untuk ketahanan pangan hingga adanya petunjuk teknis dari kementerian. Menurutnya, hal ini menghambat desa dalam menjalankan program yang telah mereka rancang sejak awal tahun.

“Seharusnya desa diberikan kewenangan penuh dalam mengelola dananya. Jika pemerintah ingin intervensi, sebaiknya dalam bentuk pendampingan, bukan pembatasan,” tegasnya.

Kendala Implementasi: Ketidakjelasan Pengelolaan

Di tingkat desa, kebijakan ini masih menghadapi kendala dalam hal implementasi. Beberapa kepala desa mengaku bingung dengan mekanisme pengelolaan program Makan Bergizi Gratis. Sekretaris Desa Gembong, Sukrudin, menyebutkan bahwa belum ada kejelasan apakah koperasi, BUMDes, atau instansi lain yang akan bertanggung jawab atas program ini.

“Kemarin ada tim Prabowo-Gibran datang, katanya koperasi yang akan mengelola. TNI juga sempat datang dan mencatat-catat. Terserahlah kalau mau jalan, ya jalan,” ujarnya.

Selain itu, koordinasi antara pemerintah pusat dan desa juga masih menjadi tantangan. Jika tidak dikelola dengan baik, ada potensi penyimpangan atau ketidaktepatan sasaran dalam distribusi dana dan bahan pangan.

Antara Peluang dan Risiko

Kebijakan alokasi dana desa untuk Makan Bergizi Gratis memiliki dua sisi yang berlawanan. Di satu sisi, program ini dapat menjadi peluang besar bagi desa untuk menggerakkan ekonomi lokal, terutama jika BUMDes mampu berperan sebagai pemasok utama bahan pangan. Di sisi lain, intervensi pemerintah pusat yang semakin besar dalam menentukan penggunaan dana desa memunculkan kekhawatiran terkait dengan hilangnya otonomi desa.

Jika kebijakan ini tidak disertai dengan fleksibilitas dalam implementasi di lapangan, bukan tidak mungkin desa-desa justru mengalami kesulitan dalam mengembangkan potensi lokal mereka. Peran pemerintah sebaiknya lebih mengarah pada pendampingan dan fasilitasi, bukan pembatasan ketat yang bisa menghambat kreativitas desa dalam mengelola anggaran.

Otonomi desa merupakan salah satu prinsip utama dalam Undang-Undang Desa, yang bertujuan memberikan kewenangan penuh kepada desa untuk mengelola sumber daya mereka sendiri. Jika kebijakan seperti ini terus berlanjut, pertanyaannya adalah: Apakah desa masih bisa benar-benar mandiri, atau hanya menjadi perpanjangan birokrasi pemerintah pusat? By Mukroni

Foto Kowantaranews

Anak Muda Berbondong-bondong ke Luar Negeri, Indonesia Krisis Harapan?

Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Solusi Nutrisi dan Kebersamaan di Sekolah

Mangrove, Benteng Gaib Penahan Tsunami dan Penyelamat Umat Manusia

MANGROVE: POHON SAKTI PENJAGA BUMI DARI AMUKAN LAUTAN!

Mangrove: Pohon Ajaib yang Menyembuhkan Bumi dan Mengenyangkan Perut Manusia

Serai Wangi: Pahlawan Tak Terduga untuk Lingkungan yang Terluka!

Mangrove Indonesia: Lumbung Karbon Terbesar yang Menyelamatkan Planet!

Krisis Sputnik Baru: Deepseek Mengancam Hegemoni Teknologi Amerika

Laut Terkunci: Pagar Bambu yang Mengurung Masa Depan Nelayan

Isra Miraj: Langkah Kosmik Menuju Harmoni Multikultural

Retakan Tanah Mengintai: Perlombaan Melawan Waktu di Tengah Ancaman Longsor Pekalongan

Di Balik Obsesi Swasembada Pangan: Lingkungan dan Masyarakat yang Terlupakan

Makan Bergizi Gratis Ngebut! 82,9 Juta Pelajar Siap Disantuni di 2025!

Kemiskinan Menyusut, Tapi Jurang Kesenjangan Kian Menganga!

Jeritan Nelayan: Terjebak di Balik Tembok Laut, Rezeki Kian Terkikis

Menimbang Makna di Balik Perayaan Tahun Baru

Insiden di Mahkamah Internasional: Pengacara Israel Disebut ‘Pembohong’ oleh Pengamat Selama Sidang

Raja Saudi Salman Dirawat karena Radang Paru-paru di Istana Al Salam

Helikopter dalam Konvoi yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh di Azerbaijan Timur

JPMorgan Chase Tarik Investasi dari Elbit Systems di Tengah Tekanan Kampanye Boikot

76 Tahun Nakba: Peringatan Sejarah dan Bencana yang Berkepanjangan di Gaza

Afrika Selatan Menuduh Israel Lakukan Genosida di Gaza di Hadapan Mahkamah Internasional, ini Alasan Adila Hassim

Kontroversi Nat Schwartz: Penyelidikan The New York Times tentang Kekerasan Seksual oleh Hamas dan Implikasinya

Pengarahan Jaksa ICC Karim AA Khan KC kepada Dewan Keamanan PBB mengenai Situasi di Libya: Laporan dan Peta Jalan Menuju Keadilan Berdasarkan Resolusi 1970 (2011)

Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill

Prof. Jeffrey Sachs: Kebijakan Luar Negeri AS Bertentangan dengan Kepentingan Rakyat dan Didasarkan pada Kebohongan Berkelanjutan

Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global

Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden

Thomas Piketty: Barat Harus Memberikan Sanksi kepada Israel Jika Benar-Benar Mendukung Solusi Dua Negara

Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza

Enam Sekutu Amerika Serikat  Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Paul Newman tentang Kebenaran dan Politik Luar Negeri Amerika: “Menciptakan Musuh untuk Membenarkan Perang”

Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”

Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza

Trinity College Cambridge Memutuskan Divestasi dari Perusahaan Senjata Setelah Terungkapnya Investasi Kontroversial

Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru

Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa

Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel

Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina

Munafik atau Ketidakadilan? Politisi Belgia Kritik Keputusan Kontes Lagu Eurovision terkait Israel dan Palestina

Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah

Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global

Jejak Sejarah Esau: Perjalanan di Pegunungan Bani Yas’in dari Bani Jawa dalam Kitab Tarikh Ibnu Khaldun

Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina

Tabassum Menerima Tepuk Tangan Meriah atas Pidato Perpisahan di USC: Perlawanannya Terhadap Genosida Disambut Hangat

Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza

Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time

Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan

Seruan Menteri Luar Negeri Afrika Selatan untuk Penangkapan ICC terhadap PM Israel Netanyahu: Kontroversi dan Implikasi Internasional

Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah

Greta Thunberg Aktivis Iklim Bergabung dalam Protes Ribuan Massa di Eurovision 2024 Malmo: Penolakan Partisipasi Israel dalam Kontes Lagu

Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi

Kontroversi Penyensoran di YouTube: Tuduhan Terhadap Penyensoran Lagu Pro-Palestina Macklemore, ‘Hind’s Hall’

Kontroversi dan Pertanyaan Etis: Investigasi Independen Terhadap Publikasi Artikel dalam New York Times

Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Sekretaris Jenderal PBB Memperingatkan Terhadap Invasi Israel di Rafah dan Potensi Bencana Kemanusiaan

Permintaan Pengacara Belanda kepada ICC untuk Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pejabat Israel

Tujuan  Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah

Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka

Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi

Muslim Muhammadiyah Salurkan Donasi Rp 15 Miliar untuk Palestina: Upaya Mendukung Dalam Krisis dan Pemberdayaan Ekonomi

Proposal Gencatan Senjata Hamas Diterima Meski Israel Menolak, Pasukan Israel Lanjutkan Operasi Militer di Rafah

Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’

Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza

Israel Menutup Kantor Al Jazeera

UC Riverside dan Kelompok Pro-Palestina Mencapai Kesepakatan Damai: Akhir Perkemahan dengan Dialog Konstruktif

Ketegangan Meningkat dalam Perang Israel di Gaza: Tuduhan Netanyahu ‘Menyabotase’ Perundingan Gencatan Senjata

Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan

Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel

Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap

Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme

Dukungan Jeremy Corbyn terhadap Afrika Selatan dalam Kasus Genosida terhadap Israel: Pandangan dan Tanggapan Internasional

Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan

Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme

Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya

Kandidat Presiden dari Partai Hijau Ditangkap dalam Rapat Pro-Palestina: Kisah Kekerasan dan Solidaritas

Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza

Senator Bernie Sanders dan Anggota Partai Demokrat Mendorong Presiden Biden untuk Menghentikan Pengiriman Senjata ke Israel selama Konflik Gaza

Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan

Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang

Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina

Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika

Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah

Perdana Menteri Israel Kritik Protes Pro-Palestina di Kampus Amerika: Sebuah Sorotan Terhadap Kenaikan Antisemitisme

Pengaruh Skema Asli: Teori Kontroversial Profesor Santos tentang Lokasi Sebenarnya Yerusalem dalam ‘Atlantis: The Lost Continent Finally Found’

Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa

Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante

Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica

Mengungkap Misteri Taman Eden: Perjalanan dan Komentar Obadiah dari Bertinoro tentang Misnah dalam Perjalanannya ke Yerusalem

Tantangan Geografis dalam Interpretasi Klasik Kisah Eden: Targum Yerushalmi, Terjemahan Arab, dan Perspektif Nahmadines

Hubungan antara Midrash HaGadol dan Lokasi Eden serta Catatan Buku “Atlantis: The Lost Continent Finally Found” karya Prof. Arysio Santos

Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis

Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel

“Menyuarakan Kebenaran: Dialog Imaginer Rabbi Neturei Karta dengan Jurnalis Kowantaranews.com tentang Konflik Israel-Palestina”

Neturei KARTA” bukanlah nama kota-kota di Indonesia seperti JaKARTA, JogjaKARTA, SuraKARTA, PurwoKERTO, PurwaKARTA, MojoKERTO, KERTOsono, KERTAbesuki” dan lainnya tapi Sebuah Komunitas Yahudi Ortodoks yang Menentang Zionisme Israel

Bulan Ramadhan Tahun ini dan Seterusnya Azan Dikumandangkan 5 Kali Sehari di Salah Satu Kota Terbesar di Amerika Serikat, Kota Minneapolis Negara Bagian Minnesota

Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang

Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina

Ternyata ICJP Menyerukan Pemerintah Inggris untuk Merujuk Israel dan Perdana Menteri Netanyahu ke Pengadilan Kriminal Internasional untuk Kejahatan Perang di Palestina, Sebelum Jadwal Kunjungan Netanyahu 

Siapakah Alvin Bragg?  Jaksa Distrik Manhattan Setingkat Kejaksaan Negeri yang  Menuntut Donald Trump Presiden Amerika Serikat ke-45

Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”

TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK  “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”

Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan  Warisan Budaya Tradisi Uyghur

Selain Beberapa Organisasi Islam, Warga Amerika Serikat Juga  Meminta Pemerintah Indonesia Menolak Timnas Israel U-20

Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB

Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar  Terbang  Menemui  Erdogan

Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar

Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor  Bangunan Ditangkapi

Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya

Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB

Gawat !  Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China

Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia

Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan

Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair

Tegas !  Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina

Rame Dibahas di Medsos “Pegunungan Makkah Telah Ditutupi dengan Tanaman Hijau Setelah Hujan Baru-baru ini”

China  Sebagai Pembunuh Terbanyak  Dalam Sejarah Modern,  Karena Ketidakmampuan dan Kebodohan Pemerintah Komunis Cina,  Tulis Media Luar

Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu

Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat

Ternyata  Angelina Jolie  Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia

Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022

Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan

Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun

Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid

Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan

Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun

Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda

Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa

Ternyata Komunitas Muslim dan Masjid Terbesar di Benua Amerika Selatan Ada Di Negara  Juara Piala Dunia Qatar FIFA 2022 Argentina !

Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)

Mahasiswa Cambridge memecahkan masalah tata bahasa Sansekerta yang membingungkan para sarjana selama berabad-abad

Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *