Jakarta, Kowantaranews.com -Mangrove atau hutan bakau sering kali dianggap sebagai ekosistem yang hanya memberikan manfaat lokal, namun di balik itu semua, mangrove memiliki peranan yang jauh lebih besar dan vital bagi kehidupan manusia, terutama dalam melindungi pesisir dari bencana alam yang sering kali datang tanpa peringatan—seperti tsunami. Banyak yang belum mengetahui bahwa mangrove berfungsi sebagai “benteng gaib” yang menahan gelombang tsunami, meredam kekuatan alam yang dapat merenggut nyawa dan harta benda, serta memberikan perlindungan bagi ribuan orang yang tinggal di daerah pesisir. Melalui artikel ini, kita akan menggali lebih dalam manfaat mangrove, serta bagaimana hutan bakau ini berperan penting dalam penyelamatan umat manusia.
Apa itu Mangrove?
Mangrove adalah jenis vegetasi yang tumbuh di daerah pesisir, tepatnya di daerah yang tergenang air laut. Tumbuhan ini mampu bertahan di lingkungan yang ekstrem, di mana salinitas air sangat tinggi dan oksigen yang ada di dalam tanah cukup rendah. Jenis-jenis pohon mangrove yang terkenal antara lain Rhizophora, Avicennia, dan Bruguiera. Dengan akar-akar yang khas dan dapat menyebar luas di sepanjang pantai, mangrove tidak hanya memiliki daya tahan yang luar biasa, tetapi juga memainkan peran ekologis yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
Fungsi Mangrove dalam Penanggulangan Tsunami
Salah satu fungsi utama dari hutan mangrove adalah sebagai pelindung alam dari bencana alam, terutama tsunami. Mangrove bertindak sebagai penghalang alami yang dapat meredam kekuatan gelombang laut, bahkan tsunami sekalipun. Akar-akar mangrove yang saling terhubung membentuk jaringan yang sangat kuat, yang mampu menyerap energi dari gelombang besar, mengurangi dampaknya terhadap daratan. Penelitian menunjukkan bahwa hutan mangrove yang sehat dapat mengurangi tinggi gelombang tsunami hingga 90 persen di beberapa lokasi. Dengan demikian, daerah yang memiliki mangrove dapat mengurangi kerusakan yang diakibatkan oleh gelombang tsunami yang menghantam pantai.
Di negara-negara seperti Indonesia, Jepang, dan India, yang sering dilanda bencana tsunami, keberadaan mangrove menjadi sangat penting dalam upaya mitigasi bencana. Setiap batang pohon mangrove yang tumbuh di sepanjang garis pantai memiliki potensi untuk menyelamatkan ribuan nyawa. Mangrove tidak hanya berfungsi sebagai penahan gelombang, tetapi juga sebagai tempat berlindung bagi berbagai spesies kehidupan laut dan sebagai sumber mata pencaharian bagi masyarakat pesisir.
Mangrove dan Perlindungan Ekosistem Pesisir
Selain melindungi dari tsunami, hutan mangrove juga memiliki fungsi penting lainnya dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Akar-akar mangrove yang tumbuh di daerah berair asin berfungsi untuk mengikat tanah dan mencegah erosi pantai. Dengan kata lain, mangrove berperan dalam mempertahankan garis pantai dari abrasi yang bisa mengakibatkan hilangnya daratan pesisir yang berharga. Selain itu, mangrove juga berfungsi sebagai habitat bagi berbagai macam fauna, seperti ikan, udang, kepiting, dan berbagai jenis burung migran.
Mangrove juga berperan dalam proses filtrasi air laut, menyaring polutan dan menyediakan air yang lebih bersih untuk kehidupan laut. Dengan demikian, mangrove bukan hanya menyelamatkan manusia dari ancaman tsunami, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga kesehatan lingkungan secara keseluruhan. Fungsi ekologis mangrove yang luar biasa ini sering kali terlupakan, padahal manfaatnya sangat besar bagi keberlanjutan kehidupan.
Mangrove sebagai Sumber Kehidupan Ekonomi
Mangrove juga berperan penting dalam kehidupan ekonomi masyarakat pesisir. Banyak komunitas yang bergantung pada hasil laut yang didapatkan dari ekosistem mangrove, seperti ikan, udang, dan kerang. Selain itu, hutan mangrove juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan non-konsumsi, seperti kayu bakau yang digunakan untuk bahan bangunan dan pembuat kerajinan. Beberapa daerah juga mulai mengembangkan ekowisata berbasis mangrove yang dapat memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat setempat.
Namun, banyak masyarakat yang kurang menyadari pentingnya menjaga kelestarian mangrove. Pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan tanpa memperhatikan keberlanjutannya justru dapat merusak ekosistem mangrove dan menurunkan manfaat yang dapat diperoleh dari hutan ini. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga kelestarian mangrove sebagai sumber daya alam yang sangat berharga.
Baca juga : MANGROVE: POHON SAKTI PENJAGA BUMI DARI AMUKAN LAUTAN!
Baca juga : Mangrove: Pohon Ajaib yang Menyembuhkan Bumi dan Mengenyangkan Perut Manusia
Baca juga : Serai Wangi: Pahlawan Tak Terduga untuk Lingkungan yang Terluka!
Peran Mangrove dalam Mengurangi Dampak Perubahan Iklim
Selain berperan dalam melindungi pantai dari tsunami dan erosi, mangrove juga memainkan peran penting dalam mitigasi perubahan iklim. Hutan mangrove memiliki kemampuan untuk menyerap karbon dioksida (CO2) yang sangat tinggi, bahkan lebih tinggi daripada hutan tropis lainnya. Ini menjadikan mangrove sebagai salah satu “penyerap karbon alami” yang efektif dalam mengurangi dampak perubahan iklim global.
Penyerapan karbon oleh mangrove juga berkontribusi dalam menurunkan kadar gas rumah kaca di atmosfer, yang berperan dalam memperlambat pemanasan global. Dengan demikian, mangrove tidak hanya melindungi pesisir dari bencana alam, tetapi juga berfungsi sebagai benteng alami dalam mengatasi perubahan iklim yang semakin meresahkan.
Tantangan dalam Pelestarian Mangrove
Meskipun memiliki banyak manfaat, keberadaan mangrove kini terancam oleh aktivitas manusia. Pembalakan liar, konversi lahan untuk pembangunan, serta polusi dari limbah industri menjadi ancaman nyata bagi kelestarian hutan mangrove. Setiap tahun, ribuan hektar mangrove hilang akibat aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab. Akibatnya, masyarakat pesisir yang bergantung pada mangrove untuk perlindungan dan penghidupan mereka juga ikut terkena dampaknya.
Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk menjaga dan memulihkan ekosistem mangrove. Beberapa program restorasi mangrove telah dilakukan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, yang berhasil mengembalikan sebagian besar lahan mangrove yang hilang. Inisiatif ini tidak hanya melibatkan pemerintah, tetapi juga melibatkan masyarakat lokal, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta untuk membangun kesadaran dan melaksanakan tindakan yang berkelanjutan.
Mangrove adalah benteng gaib penahan tsunami dan penyelamat umat manusia yang sering kali terlupakan. Keberadaan hutan bakau ini sangat penting dalam melindungi pesisir dari bencana alam, menjaga keseimbangan ekosistem, dan mendukung kehidupan ekonomi masyarakat pesisir. Selain itu, mangrove juga berperan penting dalam mitigasi perubahan iklim dengan menyerap karbon dioksida. Namun, tantangan besar dalam pelestarian mangrove masih ada, dan kita semua harus bertanggung jawab dalam menjaga kelestarian hutan mangrove untuk keberlanjutan kehidupan manusia dan alam.
Maka, mari kita jadikan mangrove sebagai prioritas dalam upaya pelestarian lingkungan. Menghargai dan menjaga mangrove berarti kita turut berkontribusi dalam menyelamatkan umat manusia dan planet ini dari ancaman bencana alam dan perubahan iklim yang semakin nyata. By Mukroni
Foto Kowantaranews
- Berita Terkait :
MANGROVE: POHON SAKTI PENJAGA BUMI DARI AMUKAN LAUTAN!
Mangrove: Pohon Ajaib yang Menyembuhkan Bumi dan Mengenyangkan Perut Manusia
Serai Wangi: Pahlawan Tak Terduga untuk Lingkungan yang Terluka!
Mangrove Indonesia: Lumbung Karbon Terbesar yang Menyelamatkan Planet!
Krisis Sputnik Baru: Deepseek Mengancam Hegemoni Teknologi Amerika
Laut Terkunci: Pagar Bambu yang Mengurung Masa Depan Nelayan
Isra Miraj: Langkah Kosmik Menuju Harmoni Multikultural
Retakan Tanah Mengintai: Perlombaan Melawan Waktu di Tengah Ancaman Longsor Pekalongan
Di Balik Obsesi Swasembada Pangan: Lingkungan dan Masyarakat yang Terlupakan
Makan Bergizi Gratis Ngebut! 82,9 Juta Pelajar Siap Disantuni di 2025!
Kemiskinan Menyusut, Tapi Jurang Kesenjangan Kian Menganga!
Jeritan Nelayan: Terjebak di Balik Tembok Laut, Rezeki Kian Terkikis
Menimbang Makna di Balik Perayaan Tahun Baru
Insiden di Mahkamah Internasional: Pengacara Israel Disebut ‘Pembohong’ oleh Pengamat Selama Sidang
Raja Saudi Salman Dirawat karena Radang Paru-paru di Istana Al Salam
Helikopter dalam Konvoi yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh di Azerbaijan Timur
JPMorgan Chase Tarik Investasi dari Elbit Systems di Tengah Tekanan Kampanye Boikot
76 Tahun Nakba: Peringatan Sejarah dan Bencana yang Berkepanjangan di Gaza
Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill
Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global
Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden
Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza
Enam Sekutu Amerika Serikat Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”
Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza
Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru
Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa
Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel
Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina
Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah
Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global
Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina
Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza
Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time
Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan
Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah
Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi
Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”
Tujuan Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah
Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka
Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi
Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’
Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza
Israel Menutup Kantor Al Jazeera
Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan
Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel
Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap
Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme
Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan
Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme
Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya
Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza
Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan
Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang
Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina
Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika
Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah
Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa
Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante
Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel
Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang
Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina
Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”
TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”
Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan Warisan Budaya Tradisi Uyghur
Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB
Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar Terbang Menemui Erdogan
Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar
Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor Bangunan Ditangkapi
Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya
Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB
Gawat ! Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China
Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia
Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan
Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair
Tegas ! Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat
Ternyata Angelina Jolie Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia
Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022
Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan
Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun
Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid
Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan
Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun
Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda
Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa
Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)
Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari