• Sab. Sep 7th, 2024

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Semarak Keragaman Budaya Indonesia di ICAF 2024 Frankfurt: Membangun Dialog Antarbangsa

ByAdmin

Agu 14, 2024
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com   -Indonesia Culture and Arts Festival (ICAF) 2024 yang diselenggarakan di Frankfurt, Jerman, pada 9 Agustus 2024, menjadi ajang penting bagi promosi budaya Indonesia di kancah internasional. Acara ini menampilkan beragam seni tradisional Indonesia, mulai dari tarian hingga musik, yang disambut antusias oleh masyarakat setempat. Diselenggarakan di Titus Forum, Nordwestzentrum, Frankfurt, ICAF 2024 berhasil memukau para tamu undangan yang hadir dengan kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa.

Tarian Anoman Duta: Pembuka yang Memukau

ICAF 2024 dibuka dengan penampilan tarian Anoman Duta yang dibawakan oleh kelompok seni Wijaya Kusuma. Tarian ini mengisahkan perjalanan Anoman, tokoh dalam epik Ramayana, yang ditugasi oleh Prabu Rama, Raja Kerajaan Ayodhya, untuk menyelamatkan Dewi Shinta. Shinta diculik oleh Rahwana dan ditawan di Kerajaan Alengka. Tugas berat ini jatuh ke tangan Anoman, yang harus menyusup ke kerajaan tersebut untuk menyelamatkan Shinta.

Penampilan tarian ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga mengandung pesan mendalam tentang keberanian, kesetiaan, dan tekad untuk mengatasi segala rintangan demi mencapai tujuan mulia. Dengan kostum yang megah dan gerakan yang lincah, para penari berhasil menghidupkan kembali kisah legendaris ini di hadapan penonton yang penuh perhatian.

Baca juga : Kisah Inspiratif: Majusi Masuk Surga karena Menyantuni Janda Miskin

Baca juga : HIKAPINDO Mengapresiasi Pj Bupati Brebes yang Melaksanakan Program Prioritas untuk Mengatasi Stunting, Kemiskinan, dan Pekerjaan bagi Laki-laki

Baca juga : Ada 9 Program dalam Menangani Masalah Kemiskinan di Kabupaten Brebes yang Perlu Ditanggulangi

Menyebarkan Keindahan Budaya Indonesia

Setelah tarian Anoman Duta, rangkaian penampilan seni tradisional lainnya turut memeriahkan ICAF 2024. Tarian tor-tor dari Sumatera Utara, yang dikenal dengan gerakannya yang dinamis dan penuh semangat, serta tari enggang dari Kalimantan Timur, yang menggambarkan keindahan burung enggang dalam budaya suku Dayak Kenyah, menjadi sorotan utama acara ini.

Tak hanya itu, kesenian reog Ponorogo juga dihadirkan lengkap dengan singabarong dan dadak meraknya. Reog Ponorogo, yang sedang dalam proses dinominasikan sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, menambah kemegahan acara dengan penampilan yang penuh energi dan simbolisme. Musik tradisional sasando dari Nusa Tenggara Timur juga turut diperdengarkan, memperkaya suasana dengan melodi yang khas dan memikat.

Diplomasi Budaya: Membangun Jembatan Antarbangsa

Konsul Jenderal RI di Frankfurt, Antonius Yudi Triantoro, dalam pidatonya menekankan pentingnya budaya sebagai jembatan untuk membangun dialog antarbangsa. Melalui acara seperti ICAF, budaya Indonesia dapat dikenal lebih luas di panggung internasional, membuka peluang untuk kolaborasi lebih lanjut dan memperkuat hubungan persahabatan serta kerja sama antara Indonesia dan Jerman.

Antonius Yudi menyatakan komitmen KJRI Frankfurt untuk terus memberikan pengalaman terbaik kepada pengunjung festival. Menurutnya, interaksi dan dialog antarbudaya telah terbukti menjadi sarana yang efektif untuk mendekatkan hubungan antara Indonesia dan Jerman. “Kami berkomitmen untuk memberikan pengalaman terbaik kepada pengunjung festival. Semua ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antarmasyarakat melalui interaksi dan dialog antarbudaya yang telah terbukti sebagai sarana untuk mendekatkan hubungan Indonesia-Jerman yang lebih efektif,” tuturnya.

Frankfurt sebagai Pusat Budaya di Eropa

Frankfurt, dikenal sebagai salah satu kota pusat bisnis di Eropa, menjadi lokasi yang tepat untuk menggelar ICAF 2024. Kota ini memiliki sejarah panjang sebagai pusat pertukaran budaya dan ekonomi, yang menjadikannya tempat ideal untuk memperkenalkan keanekaragaman budaya Indonesia kepada dunia. Titus Forum di Nordwestzentrum, tempat berlangsungnya festival ini, dipenuhi oleh pengunjung yang antusias untuk menyaksikan kekayaan budaya Indonesia yang ditampilkan dalam berbagai bentuk.

ICAF 2024 bukanlah satu-satunya acara budaya yang digelar oleh KJRI Frankfurt dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79. Sebelumnya, pada pertengahan Juli 2024, KJRI Frankfurt juga telah menggelar Indonesia Summerfest di Metzlerpark. Festival musim panas ini tidak hanya menampilkan pertunjukan seni, tetapi juga menjadi ajang berkumpul bagi komunitas Indonesia di Frankfurt dan sekitarnya, serta warga lokal yang tertarik dengan budaya Indonesia.

Seni sebagai Jembatan Dialog Antarbangsa

Seni tradisi dan budaya Indonesia dipandang sebagai salah satu cara terbaik untuk menjadi jembatan dialog antarperadaban, antarbangsa, serta mempererat relasi satu sama lain. Hal ini diungkapkan oleh Antonius Yudi dalam sambutannya. Menurutnya, Indonesia yang memiliki beragam suku bangsa dan adat istiadat, yang tumbuh serta berkembang bersama, menjadi instrumen berharga untuk membangun dialog dan memperkuat kontak antarmasyarakat kedua negara.

“Keragaman budaya adalah instrumen berharga untuk membangun dialog, memperkuat kontak antarmasyarakat kedua negara, untuk menemukan ide-ide inspiratif dan terobosan yang akhirnya mendorong kolaborasi antara masyarakat, pelaku budaya, dan Pemerintah Indonesia dan Jerman,” ujarnya.

Festival Lain: Indonesia Summerfest

Indonesia Summerfest yang diadakan di Metzlerpark pada Juli 2024 menjadi salah satu acara yang paling dinanti oleh komunitas Indonesia dan warga lokal di Frankfurt. Berlokasi di taman yang indah, festival ini menampilkan berbagai pertunjukan seni tradisional Indonesia, mulai dari tarian hingga orkestra gamelan. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati penampilan Grup Angklung KJRI Frankfurt yang memukau dengan keindahan dan harmoni musik tradisional Indonesia.

Festival ini semakin meriah dengan adanya bazar makanan yang menawarkan beragam kuliner khas Indonesia. Pengunjung dapat mencicipi berbagai hidangan seperti sate padang, mi ayam, siomay, dan es kopi susu gula aren yang menjadi favorit banyak orang. Festival ini tidak hanya menjadi ajang untuk memperkenalkan kuliner Indonesia kepada dunia, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat hubungan antara komunitas Indonesia di Frankfurt dengan warga lokal.

Menggali Sejarah Hubungan Indonesia-Jerman

Hubungan kebudayaan antara Indonesia dan Jerman telah berlangsung jauh sebelum adanya hubungan diplomatik resmi antara kedua negara. Salah satu tokoh penting yang menjadi duta budaya Indonesia di Jerman adalah Raden Saleh, seorang pelukis kenamaan Indonesia yang hidup pada abad ke-19. Raden Saleh, yang dikenal dengan karya-karyanya yang menggabungkan gaya seni Eropa dengan elemen-elemen budaya Indonesia, menjadi sosok penting dalam sejarah seni Jerman.

Pada 1860-an, Raden Saleh tinggal di Dresden, ibu kota Negara Bagian Sachsen, Jerman. Kehadirannya di Jerman memberikan kontribusi besar dalam memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat Eropa. Hingga saat ini, karya-karya Raden Saleh masih dihargai dan menjadi bagian penting dari sejarah seni di Jerman.

Hubungan diplomatik resmi antara Indonesia dan Jerman dimulai pada tahun 1952, namun hubungan budaya antara kedua negara telah berlangsung jauh sebelumnya. Pada tahun 2012, hubungan antara kedua negara ditingkatkan menjadi mitra strategis setelah penandatanganan dokumen German-Indonesian Joint Declaration for a Comprehensive Partnership: Shaping Globalization and Sharing Responsibility oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Kanselir Angela Merkel di Jakarta.

Pada April 2016, Presiden Joko Widodo dan Merkel mempererat hubungan kedua negara dengan kesepakatan di tiga bidang utama, yaitu pendidikan vokasi (technical vocational education training), energi terbarukan (renewable energy), dan kerja sama maritim (maritime cooperation).

Harapan untuk Masa Depan

Melalui penyelenggaraan ICAF 2024 dan berbagai kegiatan budaya lainnya, KJRI Frankfurt berharap budaya Indonesia semakin dikenal di panggung internasional. Dengan semakin banyaknya masyarakat internasional yang mengenal dan menghargai budaya Indonesia, diharapkan kolaborasi serta hubungan persahabatan antara Indonesia dan Jerman semakin kuat. Selain itu, acara-acara seperti ini juga membuka peluang bagi masyarakat kedua negara untuk berbagi dan belajar satu sama lain, menciptakan lebih banyak kesempatan untuk saling memahami dan bekerja sama dalam berbagai bidang.

Festival budaya seperti ICAF tidak hanya menjadi ajang untuk mempromosikan seni dan budaya, tetapi juga sebagai upaya diplomasi budaya yang mampu menjangkau masyarakat luas. Seni dan budaya memiliki kekuatan untuk menyatukan orang dari berbagai latar belakang, menghilangkan batas-batas, dan membangun pemahaman yang lebih baik antara bangsa-bangsa. Dengan semangat inilah, KJRI Frankfurt terus berupaya untuk memperkenalkan keindahan dan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia, serta mempererat hubungan yang telah terjalin antara Indonesia dan Jerman.

ICAF 2024 di Frankfurt adalah bukti nyata bahwa budaya Indonesia mampu menjangkau hati dan pikiran masyarakat internasional. Dengan segala keragamannya, budaya Indonesia tidak hanya menjadi kebanggaan bangsa, tetapi juga menjadi aset berharga dalam membangun hubungan yang lebih erat dengan negara-negara lain, khususnya Jerman. Melalui acara seperti ini, semangat persahabatan dan kerja sama antara Indonesia dan Jerman akan terus tumbuh dan berkembang, memberikan manfaat bagi kedua bangsa di masa depan. *Mukroni

Foto Kompas

  • Berita Terkait :

Kisah Inspiratif: Majusi Masuk Surga karena Menyantuni Janda Miskin

Angelina Jolie Menuduh Israel dan Pemimpin Dunia Melakukan ‘Kejahatan Perang’ di Gaza: Gaza Menjadi Kuburan Massal dan Penjara Terbuka

Paus Fransiskus Mendesak Tindakan Segera untuk Membantu Warga Gaza yang Dilanda Perang dengan ‘Segala Cara’

Gideon Levy: Pendudukan Israel Tidak Akan Berakhir Sampai Mereka Membayar Akibatnya

Pengusiran Orang Yahudi oleh Jenderal Ulysses S. Grant pada 1862: Perintah Kontroversial di Tengah Perang Saudara

Ribuan Orang Berkumpul di Luar Gedung Putih untuk Memprotes Perang di Gaza

Benny Gantz Mengundurkan Diri dari Kabinet Perang: Pukulan Telak bagi Netanyahu

Kebencian terhadap Netanyahu Meningkat di Tengah Isolasi Internasional Israel

Kolombia Hentikan Ekspor Batu Bara ke Israel karena Konflik Gaza: Tindakan Tegas Presiden Gustavo Petro

Truk Bantuan Palsu Digunakan dalam Operasi Penyelamatan di Nuseirat: Partisipasi ‘Sel Khusus’ AS Terungkap

Dewan Menteri D-8 Serukan Gencatan Senjata “Segera, Permanen, Tanpa Syarat” di Gaza

Penindasan Suara Pro-Palestina: Akademisi Inggris Mengungkap “Perburuan Penyihir” terhadap Muslim di Kehidupan Publik

Israel Menyerang Sekolah di Gaza yang Menampung Pengungsi Palestina, Menewaskan Sedikitnya 40 Orang

Bagaimana “Le Monde” Meliput Konflik Israel-Palestina Sejak 1945

Spanyol Ikut Campur dalam Kasus Genosida Afrika Selatan Terhadap Israel di ICJ

Opini Roy  tentang Solidaritas Mahasiswa Elit Prancis untuk Gaza: Sebuah Tindakan Moral, Bukan Revolusi

Bernie Sanders: Menghormati Netanyahu dengan Pidato Kongres adalah Kesalahan Besar

Gideon Levy Mengkritik Media Israel yang Tidak Memperlihatkan Penderitaan di Gaza

Gencatan Senjata Gaza: Amrit Kaur Menyerukan Kesetiaan pada Kemanusiaan dalam Penerimaan Penghargaan Layar Kanada

Kontroversi di Parlemen Prancis: Bendera Palestina di Tengah Isu Politik Sensitif

Lapid Kecam Smotrich dan Ben Gvir atas Ancaman Gulingkan Koalisi Terkait Gencatan Senjata Sandera

Macklemore: Melawan Apartheid demi Kemerdekaan Palestina di Tengah Konflik Gaza

Maladewa Melarang Warga Israel Masuk Negara Terkait Konflik Gaza: Solidaritas dengan Palestina dan Implikasi Regional

Max Chandler-Mather Menggemakan Solidaritas untuk Palestina di Parlemen: Sebuah Seruan Melawan Ketidakadilan dan Dukungan untuk Penentuan Nasib Sendiri

Mesir Bergabung dalam Kasus Genosida terhadap Israel di Pengadilan Tinggi PBB

Türkiye Bergabung dalam Kasus Genosida Afrika Selatan terhadap Israel di ICJ

Chile Bergabung dengan Afrika Selatan dalam Kasus Genosida Terhadap Israel di ICJ

Terima Kasih, Biden: Ribuan Orang di Yerusalem Berunjuk Rasa Mendukung Tawaran Kesepakatan Sandera yang Baru

Protes Anti-Islam di London: Pendukung Tommy Robinson Teriakkan Slogan Kebencian, Aktivis Pro-Palestina Ditangkap

Kehlani Berkolaborasi dengan Kolektif Nöl Palestina dalam Proyek Penggalangan Dana untuk Keluarga di Palestina, Kongo, dan Sudan

Selebriti AS Berunjuk Rasa untuk Palestina di Tengah Meningkatnya Konflik Gaza

Steven Seagal Terima Penghargaan dari Putin, Sampaikan Pidato Kontroversial tentang Ukraina

Perdana Menteri Georgia Mendorong AS dan UE untuk Menghilangkan Oligarki: Peringatan akan Ancaman Politik Barat terhadap Negaranya

Israel Melobi Pejabat Jerman untuk Mengecam Surat Perintah Penangkapan ICC terhadap Netanyahu

Arab Saudi Sambut Baik Pengakuan Palestina oleh Norwegia, Irlandia, dan Spanyol

Arab Saudi Serukan Hak Hidup Aman bagi Warga Palestina dalam Pertemuan OKI di Jeddah

Senator AS Lindsey Graham Kritik Permintaan Surat Perintah Penangkapan ICC terhadap Pejabat Israel, Khawatir AS Menjadi Target Berikutnya

Pemerintahan Biden Siap Kerja Sama dengan Kongres untuk Potensi Sanksi terhadap ICC atas Permintaan Penangkapan Netanyahu

Kolombia Tegaskan Dukungan bagi Palestina: Pendekatan Baru di Bawah Kepemimpinan Presiden Petro

Norwegia, Irlandia, dan Spanyol Mengakui Negara Palestina: Tindakan Bersejarah yang Mengguncang Diplomasi Global

Staf Yahudi Mengundurkan Diri dari Pemerintahan Biden Sebagai Protes Atas Dukungan Terhadap Kampanye Militer Israel di Gaza

Krisis Kemanusiaan di Gaza Semakin Memperburuk, PBB Hentikan Distribusi Makanan di Rafah

Pernyataan Jaksa ICC Karim AA Khan KC tentang Permohonan Surat Perintah Penangkapan terkait Situasi di Negara Palestina

Andrew Feinstein Mengkritik Pemimpin Partai Buruh, Keir Starmer, atas Dukungannya terhadap Konflik Gaza dan Korupsi dalam Perdagangan Senjata

Perancis, Belgia, dan Slovenia Dukung Upaya ICC untuk Mengeluarkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas

Komunitas Yahudi Berduka: Kehilangan Presiden dan Menteri Luar Negeri Iran, Inilah Penghormatan  Terakhir Neturei Karta

Jatuhnya Helikopter Tewaskan Presiden dan Menteri Luar Negeri Iran: Ketegangan Politik di Tengah Kegagalan Teknis

Prof. Mearsheimer: Pembersihan Etnis atau Solusi Damai? Analisis Krisis Israel

Utusan Palestina: Israel Berniat ‘Menggusur, Menundukkan, atau Membunuh’ Warga Gaza

Insiden di Mahkamah Internasional: Pengacara Israel Disebut ‘Pembohong’ oleh Pengamat Selama Sidang

Raja Saudi Salman Dirawat karena Radang Paru-paru di Istana Al Salam

Helikopter dalam Konvoi yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh di Azerbaijan Timur

JPMorgan Chase Tarik Investasi dari Elbit Systems di Tengah Tekanan Kampanye Boikot

76 Tahun Nakba: Peringatan Sejarah dan Bencana yang Berkepanjangan di Gaza

Afrika Selatan Menuduh Israel Lakukan Genosida di Gaza di Hadapan Mahkamah Internasional, ini Alasan Adila Hassim

Kontroversi Nat Schwartz: Penyelidikan The New York Times tentang Kekerasan Seksual oleh Hamas dan Implikasinya

Pengarahan Jaksa ICC Karim AA Khan KC kepada Dewan Keamanan PBB mengenai Situasi di Libya: Laporan dan Peta Jalan Menuju Keadilan Berdasarkan Resolusi 1970 (2011)

Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill

Prof. Jeffrey Sachs: Kebijakan Luar Negeri AS Bertentangan dengan Kepentingan Rakyat dan Didasarkan pada Kebohongan Berkelanjutan

Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global

Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden

Thomas Piketty: Barat Harus Memberikan Sanksi kepada Israel Jika Benar-Benar Mendukung Solusi Dua Negara

Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza

Enam Sekutu Amerika Serikat  Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Paul Newman tentang Kebenaran dan Politik Luar Negeri Amerika: “Menciptakan Musuh untuk Membenarkan Perang”

Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”

Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza

Trinity College Cambridge Memutuskan Divestasi dari Perusahaan Senjata Setelah Terungkapnya Investasi Kontroversial

Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru

Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa

Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel

Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina

Munafik atau Ketidakadilan? Politisi Belgia Kritik Keputusan Kontes Lagu Eurovision terkait Israel dan Palestina

Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah

Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global

Jejak Sejarah Esau: Perjalanan di Pegunungan Bani Yas’in dari Bani Jawa dalam Kitab Tarikh Ibnu Khaldun

Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina

Tabassum Menerima Tepuk Tangan Meriah atas Pidato Perpisahan di USC: Perlawanannya Terhadap Genosida Disambut Hangat

Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza

Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time

Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan

Seruan Menteri Luar Negeri Afrika Selatan untuk Penangkapan ICC terhadap PM Israel Netanyahu: Kontroversi dan Implikasi Internasional

Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah

Greta Thunberg Aktivis Iklim Bergabung dalam Protes Ribuan Massa di Eurovision 2024 Malmo: Penolakan Partisipasi Israel dalam Kontes Lagu

Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi

Kontroversi Penyensoran di YouTube: Tuduhan Terhadap Penyensoran Lagu Pro-Palestina Macklemore, ‘Hind’s Hall’

Kontroversi dan Pertanyaan Etis: Investigasi Independen Terhadap Publikasi Artikel dalam New York Times

Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Sekretaris Jenderal PBB Memperingatkan Terhadap Invasi Israel di Rafah dan Potensi Bencana Kemanusiaan

Permintaan Pengacara Belanda kepada ICC untuk Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pejabat Israel

Tujuan  Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah

Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka

Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi

Muslim Muhammadiyah Salurkan Donasi Rp 15 Miliar untuk Palestina: Upaya Mendukung Dalam Krisis dan Pemberdayaan Ekonomi

Proposal Gencatan Senjata Hamas Diterima Meski Israel Menolak, Pasukan Israel Lanjutkan Operasi Militer di Rafah

Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’

Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza

Israel Menutup Kantor Al Jazeera

UC Riverside dan Kelompok Pro-Palestina Mencapai Kesepakatan Damai: Akhir Perkemahan dengan Dialog Konstruktif

Ketegangan Meningkat dalam Perang Israel di Gaza: Tuduhan Netanyahu ‘Menyabotase’ Perundingan Gencatan Senjata

Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan

Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel

Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap

Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme

Dukungan Jeremy Corbyn terhadap Afrika Selatan dalam Kasus Genosida terhadap Israel: Pandangan dan Tanggapan Internasional

Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan

Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme

Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya

Kandidat Presiden dari Partai Hijau Ditangkap dalam Rapat Pro-Palestina: Kisah Kekerasan dan Solidaritas

Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza

Senator Bernie Sanders dan Anggota Partai Demokrat Mendorong Presiden Biden untuk Menghentikan Pengiriman Senjata ke Israel selama Konflik Gaza

Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan

Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang

Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina

Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika

Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *